Senin, 03 November 2014

INTERNET : TOO ADDICT, TOO CARELESS



INTERNET : TOO ADDICT, TOO CARELESS

Internet merupakan suatu jejaring luas dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Internet telah memberikan peluang untuk mendapatkan akses informasi dengan cepat, tepat dan mudah dijangkau oleh kalangan manapun. Tidak hanya informasi saja yang didapat dari internet, semua orang dapat mengakses jaringan komunikasi ke seluruh dunia, serta bermunculanlah berbagai game-game menarik yang menyedot perhatian masyarakat, terutama anak-anak dan remaja sehingga waktu belajar mereka berkurang karena hal tersebut. Aktivitas para pelajar untuk menekankan pendidikan positif dengan menggunakan internet justru disalah gunakan. Mereka lebih mementingkan kepuasan dan kesenangan mereka pribadi/kelompok menggunakan internet dibandingkan mencari informasi-informasi untuk memperdalam ilmu mereka. Maka seringkali dunia maya menjadi suatu dunia berbahaya dan merusak moral individu akibat disalah gunakan serta dapat mengakibatkan kecanduan terhadap internet itu sendiri. Kecanduan internet pada anak-anak merupakan simtom psikologis dan berkaitan dengan gangguan fisiologis yang muncul dalam bentuk ketergantungan yang berlebihan terhadap World Wide Web. Kemudian,  kecanduan internet secara umum dapat digolongkan dalam beberapa jenis :
a. Kecanduan terhadap situs porno biasanya ditampilkan terang-terangan, bisa muncul di situs manapun, mudah diakses, kadang-kadang gratis. Seharusnya dihindari dan peranan orang tua dalam mengawasi anak sangatlah penting untuk  membimbing anak kea rah yang lebih baik,  apalagi jika anak sedang dalam periode kematangan seksual (pubertas – remaja).
b.  Kecanduan terhadap situs ‘gaul’ adalah umum jika seorang anak/remaja dalam memperluas pergaulannya kemudian memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.Contohnya, berkomunikasi melalui media sosial.
c. Kecanduan terhadap situs belanja (online shop) : belanja serta jual- beli melalui internet merupakan daya tarik masyarakat untuk memperoleh sesuatu dengan mudah dan cepat. Sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan media internet sebagai sarana berdagan karena banyak tipuan yang beredar. Namun sebaiknya jika menggunakan internet sebagai sarana berdagang, harus dengan kejujuran dan menekankan hal-hal positif.
d.  Kecanduan terhadap Informasi yang berlebihan tanpa tujuan yang jelas.Kadangkala untuk mengisi waktu senggangnya, orang-orang suka mencari sesuatu yang diluar dari tujuannya.

e.  Kecanduan terhadap game online, dengan kemampuan untuk berhubungan dengan siapa saja/dimana saja di dunia maya serta pengalaman bermain game online membuat seseorang menjadi tidak peka terhadap apapun di sekitarnya. Seseorang menjadi lupa diri darimana ia berasal dan apa kewajibannya di dunia nyata akibat dari kesenangannya dengan orang lain dalam media game online tersebut.
Adapula penyebab dari seseorang kecanduan internet, antara lain;
ü  Mencari kesenangan : Anak-anak dan remaja menyukai pengalaman baru dan menantang untuk menambah kemampuan dalam berkomunikasi. Di dalam internet banyak sekali hal yang baru dan menarik yang dapat diperoleh sehingga jika mereka merasa nyaman, mereka memperoleh kesenangannya..
ü  Memiliki ambisi yang tinggi : memiliki keinginan yang tinggi untuk menunjukkan prestasi dan ingin memanjakan diri dengan benda-benda yang menurutnya penting. Mereka akan berusaha keras untuk menjadi sempurna.
ü  Gagal dalam kehidupan nyata seseorang yang memiliki ambisi yang tinggi cenderung takut gagal. Jika seseorang sukses di bidang tertentu(misalnya bidang akademis), ia cenderung ingin sukses dalam hal lain pula sehingga mereka ingin menyeimbangkan kesempurnaan tersebut.
ü  Intelektualitas tinggi : seseorang yang kecanduan internet biasanya memiliki tingkat inteligensi di atas rata-rata dan mereka menyadari akan kepandaian dan kemampuannya. Hal ini membuat terjadinya keinginan untuk mencapai prestasi akademik yang tidak masuk akal.
ü  Kurangnya Perhatian dari Orang Tua : Problem dari rumah tangga seorang individu sangat mempengaruhi, Tidak ada waktu orang tua untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga karena sibuk bekerja dan perceraian yang dialami suatu keluarga.
ü  Intensitas menggunakan internet yang terlalu sering saat memiliki waktu luang dan dilakukan terus menerus sehingga membuat mereka terbiasa dengan perilaku tersebut.
Akibat yang ditimbulkan seseorang jika kecanduan internet adalah:
-          Menemukan titik kebingunngan antar dunia maya dan dunia nyata
-          Mudah mengikuti ‘ajaran’ dan gaya dari internet, contoh : kekerasan
-          Membentuk karakter seseorang menjadi pemalas
-          Mengalami stress jika tidak ada internet karena menganggap internet sebagai kebutuhan primer
-          Menolak untuk melakukan hal lain
-          Rela menghabiskan banyak biaya
-          Rela waktunya dihabiskan untuk menatap laptop, pc atau gadget
-          Tidak ada kepekaan dengan dunia nyata
-          Komunikasi dengan teman sebaya dan orang tua berkurang
-          Merusak kesehatan mata
-          Waktu istirahat dan tidur  tidak terkendali
Pencegahan pun dapat dilakukan oleh masing-masing individu, antara lain :
-          Pemberian waktu dan kasih sayang dari orang-orang terdekat
-          Memahami keunikan tiap kepribadian agar dapat mengembangkannya
-          Membatasi penggunaan waktu terhadap penggunaan internet
-          Mencari kesibukan lain yang melibatkan kehidupan sosial
-          Memilah situs-situs yang baik dan tidak baik
Dari sedikit uraian tentang bahaya kecanduan internet diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya internet dapat digunakan dengan baik jika kita dapat memanfaatkannya dengan bijaksana, jika sudah terjerumus ke dalam dunia maya,maka banyak orang yang sulit melepaskannya. Namun bagi mereka yang sudah mengalami kecanduan internet yang cukup berat, maka dibutuhkan psikolog atau psikiater untuk memberikan therapy kognitif dan perilaku agar mereka dapat terlepas dari candu internet ini sebagai solusinya. Selain itu, kurangnya rasa percaya diri yang dialami oleh seseorang ataupun bisa juga terpengaruh oleh lingkungan keluarga yang kurang harmonis sehingga komunikasi kurang terjalin antara anak dan orangtuanya sering menjadi alasan untuk menumpahkan emosi seseorang di dunia maya.