Rabu, 03 Desember 2014

Puisi "Hujan"



Hujan

Ketidakmampuan atas kata-kata, menjadi beku diam di tempat
Aku tinggal secara lembut di depan mata dunia
Untuk memindahkan beban, begitu berat
Aku memelukmu di malam hujan

Di sudut jalan semua orang terburu-buru
Ternyata itu bukan kau
Kesalahan terletak padaku
Tidak dapat menyembunyikan hasratku sendiri

Aku sedikit berlari untuk melewati stasiun kosong
Tanpa peduli akan basah karena air hujan
Bayanganmu memudar, terpercik dalam genangan air
Pagi datang lebih awal
Aku mencoba mencapaimu saat aku masih bisa
"Jangan pergi, jangan pergi," Seruku

Sekarang kita hidup secara terpisah
Aku tidak lagi memiliki kekuatan
Untuk memahami langit yang hampir menangis
Jika kau tetap tidak akan berubah di sudut hatiku, selalu menyakitiku
Aku tidak membutuhkanmu lagi

Dan kau tetap menatap mataku sebentar
Tidak peduli akan basah terkena air hujan
Bersenandung, aku mengikutimu berjalan di samping
Meskipun aku tahu bahwa kau terlalu baik
Sama seperti yang aku lakukan pada malam pertama saat kami bertengkar
"Jangan pergi, jangan pergi," Seruku

Pada saat melewati gerbang tiket,  bajuku mulai mengering
Hujan telah mereda menjadi gerimis di kotamu
Hanya hari ini dapat melanjutkan ke hari esok
Dengan begitu kau dan aku tidak dapat berakhir


Karya:
Bernadeth Adinda Hemas