Rabu, 23 Maret 2016

PSIKOTERAPI

PSIKOTERAPI
1.     Pengertian psikoterapi

Psyche   : mind atau jiwa

Therapy : merawat, mengobati, menyembuhkan.
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
2.    Tujuan psikoterapi :
Ø  Perawatan akut.
Ø  Rehabilitasi.
Ø  Pemeliharaan.
Ø  Restrukturisasi.
3.    Unsur-unsur psikoterapi :
Ø  Peran sosial psikoterapis.
Ø  Hubungan.
Ø  Hak.
Ø  Retrospeksi.
Ø  Re-edukasi.
Ø  Rehabilitasi.
Ø  Resosialisasi dan rekapitulasi.
4.    Perbedaan antara psikoterapi dan konseling

Konseling

Psikoterapi
< intensif
> intensif
Preventif
Kuratif / reapartif
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan
Fokus : remedial
Setting : sekolah, industri, social work,
Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
Jumlah intervensi <
Jumlah intervensi >
Supportive
Reconstructive
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
Penekanan “disfungsi” / masalah berat
Short term
Long term

5.    Pendekatan terhadap mental illness:
Pendekatan psikoterapi terhadap mental illness menurut J.P. Chaplin, yaitu:
a.       Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
b.      Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
c.       Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
d.      Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

TERAPI PSIKOANALISIS
1.     Konsep dasar psikoanalisis tentang kepribadian
Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek yaitu:
Ø  id (aspek biologis)
Ø  ego (aspek psikologis)
Ø  superego (aspek sosiologis).
Untuk mempelajari dan memahami sistem kepribadian manusia, Freud berusaha mengembangkan model kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan antara satu dengan yang lainnya. Konflik dasar ketiga sistem kepribadian tersebut dapat menciptakan energi psikis individu dan memiliki sistem kerja, sifat serta fungsi yang berbeda. Meskipun demikian antara satu dengan yang lainnya merupakan satu tim yang saling bekerja sama dalam mempengaruhi perilaku manusia.
2.    Unsur-unsur psikoanalisis
a.     Muncul Gangguan
Psikoterapi berupaya untuk memunculkan penyebab masalah atau gangguan itu muncul melalui intervensi yang ditinjau dari lingkungan, kepribadian, faktor ekonomi, afeksi, komunikasi interpesonal dan lain sebagainya. Dengan usaha lebih mengenal penyebab gangguan itu muncul klien dapat memperkuat diri agar terhindar dari resiko yang tinggi dengan modifikasi interaksi terhdap lingkungannya.
b.     Tujuan Terapi
Membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari didalam diri klien   Focus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak.
c.     Peran Terapi
Ø   Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal dalam menangani kecemasan secara realistis
Ø  Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar dan menafsirkan
Ø  Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan klien
Ø  Mendengarkan kesenjangan dan pertentangan pada cerita klien
6.    Teknik-teknik terapi psikoanalisis
1. Asosiasi bebas
     Merupakan suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi-situasi traumatic di masa lalu. Konselor memerintahkan konseli untuk menjernihkan pikirannya dari pemikiran sehari-hari dan sebanyak mungkin untuk mengatakan apa yang muncul dalam kesadarannya. Konseli mengemukakan segala sesuatu melalui perasaan atau pemikiran dengan melaporkan secepatnya tanpa sensor. Konseli harus memberitahukan kepada konselor segala sesuatu yang terjadi kepadamereka, bahkan jika tidak nyaman, menyakitkan, atau (tampaknya) tidak berarti. Mereka harus berbagi semua pikiran, kenangan, asosiasi, perasaan dan ide-ide, dan konselor harusmendorong mereka untuk meletakkan semua kritik-diri ke samping. Tujuan ini adalah untukmengangkat represi dengan membuat materi tak sadar sadar. Metode ini adalah metoda pengungkapan pangalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengansituasi traumatik dimasa lalu.Hal ini dikenal juga sebagai katarsis
2. Interpretasi
   Adalah prosedur dasar yang digunakan dalam asosiasi bebas, mimpi, dan resistensi. Prosedurnya terdiri atas penetapan konseloris, penjelasan, dan mengajarkan konseli tentangmakna perilaku dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi dan hubunganterapeutik itu sendiri. Fungsi interpretasi adalah membiarkan ego untuk mencerna materi barudan mempercepat proses menyadarkan hal-hal yang tersembunyi.
3. Analisis mimpi
    Merupakan prosedur yang penting untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu konseli untuk memperoleh tilikan kepada masalah-masalah yang belum terpecahkan. Selama tidur pertahanan menjadi lebih lemah dan perasaan-perasaan yangtertekan muncul ke permukaan. Menurut Freud, selama tidur represi dikurangi, yang memungkinkan materi untuk sadar menjadi sadar dalam bentuk mimpi. Dalam mimpi adanya pemenuhan (yaitu, yang menyamar ditekan pemenuhan dorongan) dan kompromi antara dorongan dari id dan mekanisme pertahanan ego. Sebuah mimpi dapat dimasukkan ke dalam rantai psikis dan harus ditelusuri mundur dalam memori dari ide patologis (patologis dalam pengertian ini adalah gangguan mental). 
 4.Resistensi / client resistance (perlawanan/penolakan)
   Resistensi, sebagai suatu konsep fundamental praktek-praktek psikoanalisis yang bekerja melawan kemajuan terapi dan mencegah konseli untuk menampilkan hal-hal yang tidak disadari. Freud memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan. Interpretasi konselor terhadap resistensi ditujukan kepada bantuan konseli untuk menyadari alasan timbulnya resistensi. Resistensi ini didefinisikan oleh Freud sebagai semua kekuatan yang menentang pekerjaan pemulihan. 
 5. Transferensi
Transferensi terjadi ketika pasien merespon analisis sebagai suatu figure pada msa kecil. Respon ini bisa juga negative, bergantung pada suasana emosional yang dialaminya. Ruangan terapi bisa menjadi arena terjadinya reaksi-reaksi atau konflik-konflik lama.

KASUS
Individu yang menderita gangguan anxietas menyeluruh (GAD) ditandai oleh perasaan cemas, sering kali dengan hal-hal kecil. Ciri utama GAD adalah rasa cemas. Orang dengan GAD adalah pencemasan yang kronis. Mungkin mereka mencemaskan secara berlebihan keadaan hidup mereka, seperti keuangan, kesejahteraan anak-anak, dan hubungan sosial mereka. Menurut suatu study, 9 dari 10 orang dengan GAD melaporkan kecemasan yang berlebihan bahkan mengenai hal-hal kecil(Sanderson & Barlow, 1990). Anak-anak dengan gangguan ini mencemaskan prestasi akademik, atletik, dan aspek sosial lain dari kehidupan sekolah. Ciri lain yang terkait adalah: merasa tegang, waswas, atau khawatir, mudah lelah, mempunyai kesulitan berkonsentrasi atau menemukan bahwa pikirannya menjadi kosong, iribilitas, ketegangan otot, dan adanya gangguan tidur, seperti sulit untuk tidur, dan tidur yang gelisah dan tidak memuaskan. GAD cenderung merupakan suatu gangguan yang stabil, muncul pada pertengahan remaja sampai pertengahan umur 20-an tahun dan kemudian berlangsung sepanjang hidup. Gangguan ini muncul dua kali lebih banyak pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Meskipun GAD secara tipikal kurang intens dalam respons fisiologisnya dibandingkan dengan gangguan panik, distres emosional yang diasosiasikan dengan GAD cukup parah untuk mengganggu kehidupan orang sehari-hari. GAD sering ada bersama dengan gangguan lain seperti depresi  atau gangguan kecemasan lainnya seperti agorafobia dan obsesif-kompulsif. Dari kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa orang tersebut menderita gangguan anxiety menyeluruh. Karena kita dapat menemukan beberapa ciri penyakit dari gangguan anxiety menyeluruh.
Terapi yang digunakan untuk Gangguan Anxietas Menyeluruh
           Pendekatan Psikoanalisis, karena memandang gangguan anxietas menyeluruh berakar dari konflik-konflik yang ditekan, sebagian besar psikoanalisis bekerja untuk membantu pasien untuk menghadapi sumber-sumber konflik yang sebenarnya. Penanganannya hampir sama dengan penanganan fobia. Satu studi tanpa kontrol menggunakan intervensi psikodinamika yang memfokuskan pada konflik interpersonal dalam kehidupan masa lalu dan masa kini pasien dan mendorong cara yang lebih adaptif untuk berhubungan dengan orang lain pada saat ini, sama dengan para terapi behavioral mendorong penyelesaian masalah sosial.


Sumber:
Gunarsa, Singgih D. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.    
Slamet, S & Sumarmo M. (2003). Pengantar psikologi klinis. Jakarta: Universitas   Indonesia
Srini.staff.gunadarma.ac.id
http://www.academia.edu/11313170/Teori_Psikoanalisis_Sigmund_Freud
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1-2007-nurhadinim-1688-bab3_410-9.pdf
http://pkt.umm.ac.id/page/id-file_home_973006-5.pdf