A.
Pengorganisasian struktur manajemen
I.
PENGERTIAN STRUKTUR
ORGANISASI
Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan, yang menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi
yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi
ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
II.
PENGORGANISASIAN
SEBAGAI MANAJEMEN
Pengorganisasian sebagai
fungsi dari manajemen, meliputi :
a. Organisasi Formal
Organisasi
formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional.
Contoh :
Perseroan terbatas, Sekolah, Negara.
b. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau
lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak
disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu seRT, camping, belajar kelompok.
III.
MANFAAT STRUKTUR FUNGSIONAL DAN DIVISIONAL
a.
Struktur
Fungsional
Sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling
berhubungan. Merupakan suatu bangunan teori yang paling besar
pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang, berkaitan dengan sebuah struktur yang tercipta dalam
masyarakat.. Tokoh-tokoh yang pertama kali mencetuskan fungsional
yaitu August Comte, Emile Durkheim dan Herbet Spencer. Artinya, manusia
memiliki peran dan fungsi masing – masing dalam tatanan struktur masyarakat.
b.
Struktur
Divisional
Jenis struktur
yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam:
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada
kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan
merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
- Struktur produk = sebuah struktur berdasarkan
pada pengelolaan karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda.
Jika perusahaan memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, mereka akan
memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk tersebut.
- Struktur pasar digunakan
untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh
perusahaan.
- Struktur geografis memiliki kantor di tempat yang
berbeda, misalnya ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur
organisasi mengikuti struktur zona wilayah.
IV.
KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL DAN
STRUKTUR DIVISIONAL
a. Kelemahan
Struktur Fungsional
:
1. Menimbulkan kesulitan dalam
komunikasi dan konflik antar fungsi.
2. Menyebabkan kemacetan pelaksanaan
tugas yang sifatnya berurutan.
3. Memberikan respon yang lebih lambat
terhadap perubahan.
4. Anggota fungsi hanya berfokus pada
kepentingan tugas-tugasnya sehingga cenderung berpandangan sempit dan dapat
merugikan organisasi secara
keseluruhan.
b. Kelemahan
Struktur Divisional :
1. Memungkinkan
berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik
antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
2. Kepentingan
divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan.
3. Kebijakan
divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan
organisasi.
4. Timbulnya
masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya perusahaan.
5. Adanya duplikasi sumber daya dan
peralatan yang tidak perlu.
6. Duplikasi sumberdaya lintas divisi.
7. Kurang pendalaman teknis dan
spesialisasi dalam divisi-divisi.
8. Koordinasi yang buruk lintas divisi.
9. Kurangnya kendali sumberdaya
menajemen puncak.
10. Kompetesi untuk sumberdaya
perusahaan.
V.
CONTOH
ORGANISASI
Struktur Fungsional yaitu susunan organisai yang
dikelompokkan ke dalam departemen – departemen menurut kesamaan keterampilan
dan aktivitas-aktivitas kerja

Keunggulan
:
-
Penggunaan
sumberdaya efisien, skala ekonomis.
-
Spesialisasi
keterampilan yang mendalam dan pengembangan
-
Kemajuan
karier dalam departemen fungsional.
-
Panduan
dan pengendalian dari manajemen Puncak
-
Koordinasi
yang luar biasa dalam fungsi-fungsi.
-
Pemecahan
masalah teknikal yang berkualitas.
Saran :
Komunikasi lintas departemen
fungsional kurang baik sehingga tanggapan yang diberikan pada perubahan
lingkungan kurang cepat, kemudian keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak,
menciptakan penundaan, Harus ada tanggung jawab bagi masalah yang ditunjukkan secara
tepat. Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
sehingga perlu pelatihan manajemen umum bagi karyawan.
Struktur divisional yaitu susunan organisasi yang
dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan
produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar
departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan

Keunggulan :
-
Cepat
tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil.
-
Memperhatikan
kebutuhan konsumen.
-
Koordinasi
yang luar biasa lintas departemen fungsional
-
Pembebanan
tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
-
Penekanan
terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
-
Pengembangan
keterampilan manajemen umum
Saran :
Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam
divisi-divisi sehingga dibutuhkan koordinasi yang baik antar lintas divisi. Kompetesi
untuk sumberdaya perusahaan diminimalisrkan.
B.
Actuating dalam Manajemen
I. PENGERTIAN ACTUATING DALAM MANAJEMEN
Dari seluruh rangkaian proses
manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling
utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan
dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru
lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang
dalam organisasi. Menurut George R. Terry (1986) actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan
(actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi
kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas
dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan
(actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk
mengerjakan sesuatu jika merasa yakin akan mampu mengerjakan, yakin
bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, tidak sedang
dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau
mendesak, tugas tersebut
merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan hubungan antar teman dalam organisasi
tersebut harmonis.
II.
PENTINGNYA
ACTUATING MANAJEMEN
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang
berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan
pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan
seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi
dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas,
fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. Fungsi
Actuanting :
-
Mempengaruhi
orang – orang agar bersedia menjadi pengikut
-
Menaklukan
daya tolak seseorang.
-
Membuat
orang dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
III. PRINSIP-PRINSIP ACTUATING MANAJEMEN
Menurut Kurniawan (2009)
prinsip-prinsip dalam penggerakan atau actuating antara lain:
-
Memperlakukan pegawai dengan
sebaik-baiknya
-
Mendorong pertumbuhan dan perkembangan
manusia
-
Menanamkan pada manusia keinginan untuk
melebihi
-
Menghargai hasil yang baik dan sempurna
-
Mengusahakan adanya keadilan tanpa
pilih kasih
-
Memberikan kesempatan yang tepat dan
bantuan yang cukup
-
Memberikan dorongan untuk mengembangkan
potensi dirinya
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar