Bernadeth Adinda Hemas (11513710)
4PA14
TUGAS 4
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
A. Sejarah kecerdasan buatan (artificial intelligence)
McLeod & Schell (2007), mengemukakan bahwa
kecerdasan buatan(artificial intelligence) pertama kali di sebar
hanya selama 2 tahun setelah general electric menerapkan komputer yang pertama
kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Kemudian pada tahun 1950-an para
ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat
melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia, kemudian
muncullah suatu bidang ilmu komputer yang berusaha untuk membuat mesin atau
komputer yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
manusia yang dinamakan dengan kecerdasan buatan (artificial
intelligence).
Kecerdasan buatan itu sendiri dimunculkan pada
tahun 1956 oleh seorang profesor yang bernama John McCarthy dari Massachusetts
Institute of Technology (MIT) pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para
penelitiartificial intelligence. Pada konferensi tersebut
dinyatakan bahwa kecerdasan buatan digunakan untuk mengetahui proses-proses
berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia
tersebut, kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang
berhubungan dengan penangkapan, pemodelan untuk melakukan hal yang dalam
pandangan manusia adalah cerdas. Sedangkan menurut Rich & Knight (1991),
kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah
studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini
dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Saat ini kecerdasan buatan meliputi berbagai
macam sub bidang, mulai dari tujuan umum daerah, seperti belajar dan
persepsi terhadap tugas-tugas tertentu seperti bermain catur, membuktikan
teorema matematika, menulis puisi, dan mendiagnosis penyakit serta
mengotomatisasi tugas-tugas intelektual dan karena itu berpotensi relevan untuk
setiap bidang aktivitas intelektual manusia.
B. Hubungan Artificial Intelligence dan Kognitif Manusia
Artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin
(komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang
berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia
dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki
kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk
mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya
diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra,
perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi
yang berbasis komputer.
Artificial intelligence merupakan suatu sistem yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk
itu, sistem ini harus berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir
manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah,
mengingat, dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan
demikian para peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau
program yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik,
menggunakan perangkat mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia
dikehidupan nyata.
C. AI dan Sistem Pakar
1. Eliza diprogram Joseph Weizenbaum (1967), mampu
memberi terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan. Salah
satu sistem pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer
yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya
sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
2. Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal
dikembangkan di StanfordUniversity.oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid.
Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang
menginterviewnya. mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini
PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang
paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan
sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya
cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk
mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi
komputer dan respon manusia.
3. Nettalk adalah
basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output
yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan
dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan
mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih
suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa
Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam
bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup
baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup
baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
D. Expert
System (Sistem Pakar)
Kemampuan, keahlian dan pengetahuan
tiap orang berbeda-beda. Komputer dapat diprogram untuk berbuat seperti orang yang
ahli dalam bidang tertentu. Komputer yang demikian dapat dijadikan seperti
konsultan atau tenaga ahli di bidang tertentu yang dapat menjawab pertanyaan
dan memberikan nasehat-nasehat yang dibutuhkan. Sistem demikian disebut Expert
System (Sistem Pakar).
Salah satu expert system yang pertama
adalah:
-
MACSYMA, yang digunakan untuk tugas-tugas matematika.
-
MYCIN, untuk mendiagnosa penyakit infeksi pada darah.
-
CADUCEUS, untuk mendeteksi penyakit.
-
PUFF, untuk mengukur fungsi dari paru-paru.
-
PROSPECTOR, digunakan perusahaan DEC untuk
menggamarkan konfigurasi dari sistem komputer bagi para langganannya.
-
DENDRAL, untuk mengidentifikasikan struktur molekul
suatu komposisi kimia dan lain sebagainya.
Untuk mengembangkan expert system, harus diciptakan terlebih dahulu
suatu knowledge baseyang dibutuhkan oleh aplikasinya. Suatu
knowledge base terdiri dari kumpulan data tertentu untuk permasalahan
yang spesifik dan aturan-aturan bagaimana memanipulasi data yang disimpan
tersebut.
Berbeda dengan database biasa, knowledge base mungkin
dapat juga terdiri dari asumsi-asumsi, kepercayaan-kepercayaan,
pendugaan-pendugaan dan metode-metode heuristic. Untuk membuat knowledge
base perencanaan sistem harus bekerja sama atau meminta nasehat dari
ahli di bidangnya. Orang yang menciptakan expert system disebut
dengan knowledge engineer.
Contoh
Kasus:
Aplikasi tes kepribadian
berbasiskan sistem pakar akan lebih mudah dan lebih cepat dalam proses
pengukuran kepribadian dibandingkan manual, sehingga memberikan banyak keuntungan
dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai)
dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes
kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Bagi masyarakat
yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi
ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi,
aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi pengukuran kepribadian. Namun demikian,
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak Aplikasi sistem
pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh
seorang programmer sehingga aplikasi
sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.
REFERENSI:
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta:
Andi Offset.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Sistem informasi manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Rich, E. & K. Knight. (1991). Atrificial intelligence. New
York: McGraw-Hill.
Solso R.L, Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi Kognitif,
Terjemahan : Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga.
Carr, Nicholas. 2010. The Shallows. Jakarta: Mizan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar