Jumat, 20 Januari 2017

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Bernadeth Adinda Hemas (11513710)
4PA14
TUGAS 4


ARTIFICIAL INTELLIGENCE

A.    Sejarah kecerdasan buatan (artificial intelligence) 
McLeod & Schell (2007), mengemukakan bahwa kecerdasan buatan(artificial intelligence) pertama kali di sebar hanya selama 2 tahun setelah general electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Kemudian pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia, kemudian muncullah suatu bidang ilmu komputer yang berusaha untuk membuat mesin atau komputer yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia yang dinamakan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Kecerdasan buatan itu sendiri dimunculkan pada tahun 1956 oleh seorang profesor yang bernama John McCarthy dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para penelitiartificial intelligence. Pada konferensi tersebut dinyatakan bahwa kecerdasan buatan digunakan untuk mengetahui proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut, kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan untuk melakukan hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Sedangkan menurut Rich & Knight (1991), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Saat ini kecerdasan buatan meliputi berbagai macam sub bidang, mulai dari tujuan umum daerah, seperti belajar dan persepsi terhadap tugas-tugas tertentu seperti bermain catur, membuktikan teorema matematika, menulis puisi, dan mendiagnosis penyakit serta mengotomatisasi tugas-tugas intelektual dan karena itu berpotensi relevan untuk setiap bidang aktivitas intelektual manusia.

B.     Hubungan Artificial Intelligence dan Kognitif Manusia
Artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Artificial intelligence merupakan suatu sistem yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem ini harus berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.

C.    AI dan Sistem Pakar
1.      Eliza diprogram Joseph Weizenbaum (1967), mampu memberi terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan. Salah satu sistem pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
2.       Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di StanfordUniversity.oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang menginterviewnya. mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.
3.      Nettalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.

D.    Expert System (Sistem Pakar)
Kemampuan, keahlian dan pengetahuan tiap orang berbeda-beda. Komputer dapat diprogram untuk berbuat seperti orang yang ahli dalam bidang tertentu. Komputer yang demikian dapat dijadikan seperti konsultan atau tenaga ahli di bidang tertentu yang dapat menjawab pertanyaan dan memberikan nasehat-nasehat yang dibutuhkan. Sistem demikian disebut Expert System (Sistem Pakar).
Salah satu expert system yang pertama adalah:
-          MACSYMA, yang digunakan untuk tugas-tugas matematika.
-          MYCIN, untuk mendiagnosa penyakit infeksi pada darah.
-          CADUCEUS, untuk mendeteksi penyakit.
-          PUFF, untuk mengukur fungsi dari paru-paru.
-          PROSPECTOR, digunakan perusahaan DEC untuk menggamarkan konfigurasi dari sistem komputer bagi para langganannya.
-          DENDRAL, untuk mengidentifikasikan struktur molekul suatu komposisi kimia dan lain sebagainya.
Untuk mengembangkan expert system, harus diciptakan terlebih dahulu suatu knowledge baseyang dibutuhkan oleh aplikasinya. Suatu knowledge base terdiri dari  kumpulan data tertentu untuk permasalahan yang spesifik dan aturan-aturan bagaimana memanipulasi data yang disimpan tersebut.
Berbeda dengan database biasa, knowledge base mungkin dapat juga terdiri dari asumsi-asumsi, kepercayaan-kepercayaan, pendugaan-pendugaan dan metode-metode heuristic. Untuk membuat knowledge base perencanaan sistem harus bekerja sama atau meminta nasehat dari ahli di bidangnya. Orang yang menciptakan expert system disebut dengan knowledge engineer.
  

Contoh Kasus:
Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar akan lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan manual, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi pengukuran kepribadian. Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat  bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.



 REFERENSI:

Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Rich, E. & K. Knight. (1991). Atrificial intelligence. New York: McGraw-Hill.
Solso R.L, Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi Kognitif, Terjemahan : Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga.
Carr, Nicholas. 2010. The Shallows. Jakarta: Mizan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar