Bernadeth Adinda Hemas (11513710)
4PA14
TUGAS 3
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)
A.
Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer CBIS
Computer Based Information System (CBIS)
atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan
dengan istilah “computer-based” atau
pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis
komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah
sistem informasi (dalam Laudon dan Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis,
penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan
komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan
informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan,
peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena
digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System”
atau sistem informasi berbasis
computer.
B.
Evolusi Sistem Informasi Berbasis Computer
·
Fokus Data
(SIA)
pengumpulan data, manipulasi data, pengklasifikasian, penyortiran,
perhitungan, pengikhtisaran, penyiapan dokumen, penyimpanan data, penyiapan data. 5 karakteristik pengolahan data yang membedakan SIA dgn subsistem CBIS yang
lain :
-
Melaksanakan tugas yang diperlukan
-
Berpegang pada
prosedur yang relatif standar
-
Menangani data yang rinci
-
Terutama berfokus historis
-
Menyediakan informasi pemecahan masalah
yang minimal.
·
Fokus
Informasi (SIM)
Merupakan sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan
kebutuhan yang serupa dan integrasi manusia/mesin guna menyediakan informasi
untuk mendukung fungsi operasional manajemen & pengambilan keputusan pada
suatu organisasi Elemen-elemen pada SIM adalah : Hardware, Software, Prosedur,
Database, Model. Tujuan nya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam
perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan (subunit dapat
disasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen).
·
Fokus Pada
Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem komputer yang
interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan & memanfaatkan
data & model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Tujuan:
- Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak
terstruktur.
- Memberikan dukungan
pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi
antar tingkat.
- Meningkatkan efektifitas manajer dalam
pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya.
Manfaat SPK :
- Meningkatkan jumlah
alternative yang dipilih
- Pemahaman yang lebih
baik tentang bisnis
- Respon yang cepat
terhadap situasi yang tidak diharapkan
- Kontrol yang lebih
baik.
·
Fokus Pada
Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Semua sistem elektronik
formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke
dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Tujuan otomatisasi
Kantor :
- Penghindaran biaya
- Pemecahan masalah kelompok
- Sebagai pelengkap
Fungsi Otomatis Kantor
adalah :
Untuk memudahkan
segala jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi
yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
·
Fokus
Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi
seperti manusia, yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara
pemecahan masalah.
Komponen sistem pakar :
a. User Interface, memungkinkan
pemakai untuk dapat berinteraksi dengan sistem pakar
b. Knowledge Base, menyimpan
pengetahuan gabungan yg digunakan untuk memecahkan masalah tertentu.
c. Inference Engine, memberikan
kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base
d. Development Engine, digunakan
oleh ahli dan analisis system untuk menciptakan sistem pakar.
C.
Lingkup Data
1.
Hirarki Data
Menurut Kadir (2004), secara
tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hierartki yang terdiri atas
elemen data, yaitu rekaman (record) dan berkas (file). Elemen data adalah satuan data terkecil yang
tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.Rekaman adalah
gabubngan sejumlah elemen data yang saling terkait. Berkas adalah himpunan
seluruh rekaman ang bertipe sama membentuk sebuah berkas.
2.
Penyimpanan
Sekunder
-
SASD (Penyimpanan Berurutan)
Proses penyimpanan pada SASD terbilang cukup lambat
karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal.
Contoh, magnetic tape. Penyimpanan ini sudah jarang dipakai,
tetapi seringkali dipakai untuj backup, karena murah
dan kapasitasnya yang besar (dalam Sulianta, 2008)
-
DASD ( penyimpanan akses langsung)
Menurut Sulianata ( 2008), proses penyimpanan ini jauh
lebih cepat dibanding dengan SASD, karena untuk mengambil sebuah data tertentu
tidak perlu dicari dari awal berurutan.
3.
Pemerosesan
Data
-
Pemerosesan Batch
Batch
processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih
dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut
batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai
data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut
terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
-
Pemerosesan
Online
Sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal
sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang
muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap
perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi
yang segera masuk, langsung diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi
terjadi segera dibukukan
-
Sistem Real Time
Adalah
mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga
output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
D.
DataBase
1. Era
permulaan database ditandai dengan :
-
Pengulangan data
-
Ketergatungan data
-
Kepemilikan data yang tersebar
2.
Konsep database
Berupa integrasi logis dari catatan-catatan file.
Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai
independensi data. Independensi data itu sendiri adalah kemampuan untuk membuat
perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang
memproses data. Independensi data dicapai degan menempatkan spesifikasi dalam
tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada
tabel untuk mengakses data
3. Struktur
database
-
File
-
Catatan
-
Elemen data
4. Keunggulan
dan kelemahan database dan DataBase Management System (DBMS)
Keunggulan DBMS :
a. Mengurangi
pengulangan data.
b. Mencapai
independensi data.
c. Spesifikasi
data disimpan dalam tiap program aplikasi.
d. Perubahan
dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
e. Mengintegrasikan
data dari beberapa file.
Saat file dibentuk sehingga
menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala.
f.
Mengambil data dan informasi secara cepat.
Hubungan logis query language
memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
g.
Meningkatkan keamanan.
Baik DBMS mainframe maupun komputer
mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi, directori
pemakai, dan bahasa sandi.
Kelemahan DBMS :
a. Perangkat
lunak yang mahal.
b. Memperoleh
konfigurasi perangkat keras yang besar.
c. Memperkerjakan
staf DBA.
E.
Peranan DataBase dan DBMS dalam memecahkan masalah
(dalam Psikologi)
Seperti database metode yang digunakan ilmu psikologi
dalam memecahkan masalah sama. Konsep database adalah meminimumkan pengulangan
dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk
membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang
memproses data. Begitu pula dengan psikologi, saat klien melakukan konseling
tujuan konselor adalah membantu klien tersebut membuat perubahan dalam dirinya
menjadi lebih baik.
Contoh kasus :
Peran DBMS dalam psikologi,
khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat
memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari
seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1000 pegawai yang ada.
Sistem Pengolahan Data
1.
Pengertian
dasar dan tujuan pengolahan data
Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian
instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin. Pengolahan
data adalah pengubahan atau transformasi simbol-simbol seperti nomor dan huruf
untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan dari pengolahan data itu sendiri
untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain
dalam bentuk yang berguna (hasil).
2.
Tugas
pengolahan data
Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh
sistem informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data kegiatan perusahaan lalu
memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak internal, maupun eksternal
perusahaan, kecuali pesaing (dalam Umar, 2003). Melakukan pengubahan,
penyimpanan data, pembuatan dokumen.
3.
Contoh
sistem pengolahan data
Misalnya saja pada data kuesioner, kuesioner berisi
pernyataan-pernyataan yang nantinya akan dijadikan sebagai data atau informasi
yang akan diuji melalui SPSS. Kemudian data kuesioner tersebut diolah, diubah,
dan dijadikan data yang berupa angka, yang nantinya akan diolah menjadi suatu
data yang valid.
4.
Peranan
pemerosesan data dalam pemecahan masalah
SIM ini
mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi karena sangat
mempengaruhi kemajuan sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi
yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang
berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada
organisasi tersebut.
F.
Sistem Informasi Manajemen
1.
Pengertian dasar SIM\
Merupakan
salahsatu bagian dari sistem informasi. Sistem informasi manajemen adalah
kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang
bertujuan emndukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi. SIM merupakan suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi
yang mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Sistem ini
menggunakan hardware, software, prosedur manual.
2.
Konsep sistem informasi organisasional
Pada
dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system dan
organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik.
Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan
saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah
kumpulan hardware dan soft ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan
orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen,
distribusi data dan informasi.
3.
Peranan SIM dalam pemecahan masalah
SIM dan
subsistem – subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam
2 cara dasar :
-
Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu
usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem
tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan
komputer bagi semua manajer.
-
Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik
SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer
menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah,
kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
G.
Sistem penunjang keputusan
1.
Maksud pembuatan keputusan dan
teori-teori yang menjelaskan
SPK merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation
research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum),
saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
2. Konsep, pengertian dasar dan tujuan SPK
Tujuannya
adalah memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang
semi/tidak terstruktur. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer
pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat. Meningkatkan
efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan
efisiennya.
3. Model SPK
Model dalam
sistem pengambilan keputusan ada 3 macam yaitu:
a.
Perangkat Lunak Penulisan Laporan : menghasilkan
laporan periodik maupun khusus.
b. Model
Matematika : menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan
satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan/instansi. Model
matematika dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedural apapun.
c. Perangkat
lunak GDSS : memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerjasama sebagai satu
kelompok, mencapai solusi. Dalam situasi tertentu ini, istilah GDSS, atau
sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision Support System) digunakan.
4.
Pemodelan matematis berserta keuntungan dan
kerugiannya
Keuntungannya :
a.
Proses pembuatan model dapat menajdi pengalaman
belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang
baru mengenai sistem fisik.
b.
Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk
mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat. Dalam hitungan menit,
dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk beberapa bulan, kuartal, atau
tahun.
c.
Model menyediakan daya prediksi suatu pandangan ke
masa depan yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
d.
Meningkatkan jumlah alternative yang dipilih.
e.
Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis.
f.
Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak
diharapkan.
g.
Kontrol yang lebih baik
Kerugian :
a.
Kesulitan pembuatan model akan mengahsilkan suatu
model yang tidak meangkap semua pengaruh pada entitas.
b.
Keahlian matematika tingkat tinggi diperlukan untuk
mengembangakn sendiri model-model yang lebih komplek.
5. SPK
berkelompok
Sistem pendukung keputusan kelompok atau yang lebih
akrab dikenal dengan group decison support system/GDSS merupakan suatu sistem
berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang ikut terlibat dalam satu
tugas bersama dan menyediakn interface bagi suatu lingkungan yang digunakan
secara bersama. GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan
suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.
6. Peranan spk
dalam pemecahan masalah
GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan
berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik
dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat
menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk
mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
REFERENSI
Marimin., Tanjung, H., Prabowo, H. (2004).Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Grasindo
Umar, H. (2003). Busness. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Kadir. A. (2004).Konsep & Tuntunan Praktis
Basis Data. Yogyakarta: Andi
Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.
Brigida. (2008). Sistem informasi berbasis
komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm.
Setiawan, P. (2015). Perbedaan bacth, online, real
time processing method. http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method/.
Sulianta, F. (2008). Komputer forensik.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar